Virus ini dapat menyebar dengan sangat cepat karena beberapa alasan. 

Menular melalui droplet

Virus ini ditularkan melalui droplet (percikan air) yang tak hanya dihasilkan saat seseorang batuk atau bersin, namun bahkan ketika seseorang hanya berbicara. Saat ini, berbagai penelitian sedang dilakukan untuk menggali potensi penularan virus Sars-CoV-2 ini secara airborne (lewat udara sehingga berdekatan saja dapat menularkan virus ini). 

Dapat bertahan di luar tubuh manusia

Virus ini tidak mati setelah keluar dari tubuh manusia. Melalui penelitian di laboratorium, diketahui bahwa virus ini dapat bertahan di udara sebagai aerosol selama 3 jam. Ketika virus ini menempel di permukaan padat, virus ini juga tidak cepat mati, bahkan dapat bertahan selama beberapa hari. Virus ini paling cepat mati pada permukaan tembaga (4 jam). Oleh karena itu, kita harus berhati-hati saat menyentuh permukaan benda, dan segera mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir untuk mencegah terinfeksi virus ini. 

Gambar 1. Lama hidup virus di berbagai media

Dapat tidak menimbulkan gejala

Virus ini dapat menyebar dari seseorang yang bahkan tidak menampakkan gejala apapun. Karenanya, sangat penting untuk menghindari kontak dengan manusia lain yang tidak perlu karena kita tidak tahu siapa yang membawa virus ini.


Bagaimana cara mencegah penyebaran COVID-19?

Mencegah penularan artinya melindungi diri kita sendiri dan juga orang lain. Sekarang, apa sajakah yang dapat kita lakukan untuk mencegah penularan?

Hidup bersih dan sehat
Virus ini akan sulit menginfeksi dan bertahan di tubuh sehat dan dengan sistem imun yang kuat. Bagaimana caranya menjaga tubuh sehat? Tentu dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Hal ini meliputi pola makan yang cukup dan berimbang (karbohidrat, lauk pauk, sayur dan buah sebisa mungkin ada), tidur yang cukup, aktivitas fisik yang cukup (sekitar 30 menit sehari, tentu tidak dilakukan dengan bertemu orang lain secara fisik yaa), mengurangi stress (akan dibahas di artikel lain), serta meninggalkan kebiasaan yang buruk bagi kesehatan seperti merokok dan minum alkohol. Konsumsi vitamin C dan D serta seng yang cukup diketahui dapat membantu. Konsumsi probiotik mungkin membantu namun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, begitu juga dengan konsumsi suplemen sistem imun.

Physical distancing
Tak hanya diri sendiri yang perlu dilindungi, namun juga orang lain. Cara terbaik, tentu saja dengan physical distancing, mengurangi kontak fisik dengan manusia lain di luar orang yang biasa ada di rumah, dan menjaga jarak aman 2 meter satu sama lain. Salah satu bentuk mengurangi kontak fisik adalah tidak pulang ke kampung halaman atau mudik. Mengapa? Karena kita tidak pernah tahu apakah kita sudah menjadi orang tanpa gejala yang membawa virus ini di tubuh kita. Kita juga tidak tahu apakah keluarga yang kita temui, tidak ada yang membawa COVID-19. Apabila kita ternyata membawa virus ini, dan keluarga di kampung halaman termasuk populasi rentan, maka hal tersebut sangat berbahaya bagi mereka.

Menggunakan masker

Karena virus ini menyebar lewat droplet, penggunaan masker diperlukan untuk mencegah droplet dari kita sampai ke orang lain, begitupula sebaliknya. Masker kain pun sudah mencukupi untuk mencegah droplet, masker bedah juga boleh digunakan namun tidak harus memaksakan diri untuk menggunakan masker bedah. Masker N95 hanya diperlukan apabila bekerja di fasilitas kesehatan yang memiliki paparan tinggi terhadap COVID-19. Hal yang penting diingat adalah gunakan masker dengan benar. Masker harus rapat menutupi mulut dan hidung. Sia–sia menggunakan masker apabila hidung masih terbuka.


Gambar 2. Cara mencuci masker kain


Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun

Masker dapat melindungi kita dari droplet yang beterbangan, namun masker tidak melindungi kita dari droplet yang menempel di permukaan, yang bisa saja dengan tidak sengaja kita sentuh. Kita harus selalu berusaha untuk tidak menyentuh muka karena droplet dari tangan yang menyentuh permukaan lain dapat menjadi jalur infeksi. Rajin rajinlah cuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Air dan sabun adalah kombinasi terbaik karena kemampuannya melarutkan dan menghanyutkan lemak pembungkus SARS-CoV-2.

Menerapkan etika batuk dan bersin

Droplet dapat tersebar dari kita apabila kita batuk atau bersin. Walaupun sudah menggunakan masker, alangkah baiknya kita makin meminimalisir penyebaran droplet dengan menerapkan etika batuk yang benar. Apabila kita ingin batuk atau bersin, maka tutupilah mulut dan hidung menggunakan lengan atas baju. Jangan gunakan telapak tangan, karena telapak tangan akan kita gunakan untuk menyentuh berbagai hal, yang akan menyebabkan droplet dari kita menempel kemana–mana.


Gambar 3Etika batuk dan bersin

Patuh pada protokol pencegahan COVID-19 di dalam ruangan

Setelah WHO merilis publikasi ilmiah bahwa COVID-19 dapat ditularkan melalui partikel udara, terdapat beberapa adaptasi protokol pencegahan COVID-19 di dalam ruangan yang harus ditaati.



Gambar 4. Protokol pencegahan COVID-19 dalam ruangan

Membersihkan diri segera setelah pulang dari luar rumah

Ketika pulang ke rumah, kita tidak tahu berapa banyak droplet beterbangan yang menempel di pakaian kita sepulang dari luar rumah. Segera lepaskan pakaian, bersihkan dengan desinfektan, dan bersihkan diri dengan mandi ketika pulang ke rumah. Jangan buru–buru bertemu anggota keluarga yang lain. Apabila menggunakan masker kain maka segeralah cuci dengan desinfektan. Apabila menggunakan masker bedah, maka segeralah buang di tempat sampah. Semuanya memiliki satu tujuan: Agar keluarga kita tidak berkontak dengan droplet yang kita bawa dari luar rumah.

Dengan melakukan semua langkah diatas, kita tidak hanya melindungi diri sendiri, namun juga orang lain. Mari, sama – sama kita kurangi penyebaran COVID-19, kita jaga kurva penyebarannya tidak terlalu tajam.


Pelajari lebih lanjut:

  1. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Pedoman penanganan cepat medis dan kesehatan masyarakat COVID-19 di Indonesia. Jakarta: Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19; 2020
  2. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Standar Alat Pelindung Diri (APD) untuk penanganan COVID-19 di Indonesia. Jakarta: Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19; 2020
  3. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Lawan Corona Ini Cara #CuciTanganPakaiSabun [internet]. 2020 [disitasi pada 2023 Juni 16].

Terakhir diubah: Sabtu, 1 Juli 2023, 13:23