Virus ini dapat menyebar dengan sangat cepat karena beberapa alasan.
Virus ini ditularkan melalui droplet (percikan air) yang tak hanya dihasilkan saat seseorang batuk atau bersin, namun bahkan ketika seseorang hanya berbicara. Saat ini, berbagai penelitian sedang dilakukan untuk menggali potensi penularan virus Sars-CoV-2 ini secara airborne (lewat udara sehingga berdekatan saja dapat menularkan virus ini).
Virus ini tidak mati setelah keluar dari tubuh manusia. Melalui penelitian di laboratorium, diketahui bahwa virus ini dapat bertahan di udara sebagai aerosol selama 3 jam. Ketika virus ini menempel di permukaan padat, virus ini juga tidak cepat mati, bahkan dapat bertahan selama beberapa hari. Virus ini paling cepat mati pada permukaan tembaga (4 jam). Oleh karena itu, kita harus berhati-hati saat menyentuh permukaan benda, dan segera mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir untuk mencegah terinfeksi virus ini.
Gambar 1. Lama hidup virus di berbagai media
Virus ini dapat menyebar dari seseorang yang bahkan tidak menampakkan gejala apapun. Karenanya, sangat penting untuk menghindari kontak dengan manusia lain yang tidak perlu karena kita tidak tahu siapa yang membawa virus ini.
Mencegah penularan artinya melindungi diri kita sendiri dan juga orang lain. Sekarang, apa sajakah yang dapat kita lakukan untuk mencegah penularan?
Karena virus ini menyebar lewat droplet, penggunaan masker diperlukan untuk mencegah droplet dari kita sampai ke orang lain, begitupula sebaliknya. Masker kain pun sudah mencukupi untuk mencegah droplet, masker bedah juga boleh digunakan namun tidak harus memaksakan diri untuk menggunakan masker bedah. Masker N95 hanya diperlukan apabila bekerja di fasilitas kesehatan yang memiliki paparan tinggi terhadap COVID-19. Hal yang penting diingat adalah gunakan masker dengan benar. Masker harus rapat menutupi mulut dan hidung. Sia–sia menggunakan masker apabila hidung masih terbuka.

Gambar 2. Cara mencuci masker kain
Masker dapat melindungi kita dari droplet yang beterbangan, namun masker tidak melindungi kita dari droplet yang menempel di permukaan, yang bisa saja dengan tidak sengaja kita sentuh. Kita harus selalu berusaha untuk tidak menyentuh muka karena droplet dari tangan yang menyentuh permukaan lain dapat menjadi jalur infeksi. Rajin rajinlah cuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Air dan sabun adalah kombinasi terbaik karena kemampuannya melarutkan dan menghanyutkan lemak pembungkus SARS-CoV-2.
Droplet dapat tersebar dari kita apabila kita batuk atau bersin. Walaupun sudah menggunakan masker, alangkah baiknya kita makin meminimalisir penyebaran droplet dengan menerapkan etika batuk yang benar. Apabila kita ingin batuk atau bersin, maka tutupilah mulut dan hidung menggunakan lengan atas baju. Jangan gunakan telapak tangan, karena telapak tangan akan kita gunakan untuk menyentuh berbagai hal, yang akan menyebabkan droplet dari kita menempel kemana–mana.

Gambar 3. Etika batuk dan bersin
Setelah WHO merilis publikasi ilmiah bahwa COVID-19 dapat ditularkan melalui partikel udara, terdapat beberapa adaptasi protokol pencegahan COVID-19 di dalam ruangan yang harus ditaati.

Gambar 4. Protokol pencegahan COVID-19 dalam ruangan
Ketika pulang ke rumah, kita tidak tahu berapa banyak droplet beterbangan yang menempel di pakaian kita sepulang dari luar rumah. Segera lepaskan pakaian, bersihkan dengan desinfektan, dan bersihkan diri dengan mandi ketika pulang ke rumah. Jangan buru–buru bertemu anggota keluarga yang lain. Apabila menggunakan masker kain maka segeralah cuci dengan desinfektan. Apabila menggunakan masker bedah, maka segeralah buang di tempat sampah. Semuanya memiliki satu tujuan: Agar keluarga kita tidak berkontak dengan droplet yang kita bawa dari luar rumah.
Dengan melakukan semua langkah diatas, kita tidak hanya melindungi diri sendiri, namun juga orang lain. Mari, sama – sama kita kurangi penyebaran COVID-19, kita jaga kurva penyebarannya tidak terlalu tajam.